Minggu, 27 Juni 2010

si KAYA dan si MISRO

ibarat kan saya sebagai si misro yang berada di tengah-tengah si kaya, karena di tengah berarti bisa dibilang si kaya ini banyak jumlahnya. yah ini lah yang menggambarkan keberadaan saya yang mengambil pendidikan di dunia si kaya. tempat yang buat saya sangat sulit beradaptasi karena ga seperti biasanya buat saya susah adaptasi. terbukti dari SD sampai SMA saya sangat terkanal hha !! tanya ajah sama anak anak seangkatan bahkan sampai adik kelas dan alumni angkatan pertama, siapa yang ga kenal saya ? siapa hah ? siapa bilang ajah sini ga usah dibilang takut kalah saing sama saya. terkenal itu udah takdir yang di kasih sama Allah kok, hha. kembali ke dunia si kaya, yah tempat kuliah saya ini emang penuh si kaya.

pertama masuk otak udah penuh dengan rencana, rencana gahol, aktif di segala bidang, rencana buat eksis dan terkenal untuk menjalankan takdir yang udah dikasih sama pencipta saya. tapi, tapi, tapi ,,
ternyata semua berkata lain, saya bagaikan buih yang tak di anggap, angin yang hanya masuk ke badan orang tapi langsung dikerok jadinya dia sehat dan saya disepelekan !! sial . entah kenapa ternyata sangat sulit masuk ke dalam kehidupan si kaya ini, saya yang notabene bukan berasal dari generasi si kaya tapi si keren merasa inilah proses yang sangat sulit dalam kehidupan saya sebagai remaja berpredikat eksis selama SD sampai SMA. tapi pelan pelan saya sudah mulai bisa bergabung,dengan segala penyesuaian gaya kehidupan mereka yang jelas beda saya background kehidupan saya meski ga 100% tapi ya itulah namanya juga usaha, toh ini ujian mental saya apakah saya memang pantas di anugerahi remaja eksis sejak SD. dan tidak kerasa saya sudah mau selesai ditempat si kaya ini. sudah mau keluar dan sudah mau masuk lagi ke dunia baru yang mungkin lebih kejam dari dunia si kaya.

cerita pendekar ini juga terinspir dari mereka, kebetulan di account FB saya ada temen yang kebetulan dulu waktu pertama masuk tempat ini saya deket dan dia ternyata penyuka sesama jenis yah semacam kanibalisme tapi arahnya lebih ke nafsu birahi (miris dan malangnya saya, sekalinya harus dekat tapi ternyata dia unik dan menggemaskan, duhh jadi pengen nyubit). waktu saya melihat foto-foto mereka dan sangat terlihat kehidupan nyata mereka, tapi ada yang saya suka dari mereka. mereka itu PEDE, PEDE karena foto-foto menggunakan bikini , itu sangat PEDE kan buat di abadikan di kamera dan dimasukan kedalam dunia baru internet yang katanya keras, keras karena banyak orang-orang iseng yang bisa menjadikan foto mereka objek di situs perkumpulan tentang foto, video dan cerita orang dewasa. saya jelas sangat paham saya juga kan salah satu member setianya, jadi sebenarnya bisa ajah saya simpan foto mereka dan langsung di berbagi foto itu di situs tersebut, tapi rasa kemanusiaan saya ternyata lebih besar y udahlah saya liat ajah sendiri, ga salah dong mereka kan foto, trus foto buat apa ? buat diliat kan, kasian mereka udah cape-cape pergi ke pantai trus difoto masa ga dilihat jadi ini adalah salah satu bentuk saya menghargai usaha mereka !! ya itulah cara mereka biar eksis dan bertahan di lingkungan sekitarnya, jadi apakah saya harus berfoto dengan bikini ?

yah pada akhirnya saya punya hikmah dan pengalaman berharga saya bisa masuk ke tempat pendidikan si kaya, saya jadi paham tentang lingkungan ibukota dan bagaimana mereka memperlakukan orang yang bukan dari kaumnya, sinetron banget deh dan saya ini si FITRI jadi bisa dibayangkan bagaimana kerasnya kehidupan saya sebelum ketemu si FARREL, tapi pada intinya mereka juga baik dan ramah mungkin cuma saya saja yang kurang bisa menyesuaikan kehidupan dan gaya mereka. kata stylist saya kan, saya cocoknya dandan sedikit strett jadi keliatan liar dan laki banget jadi ga bisa gaya seperti mereka yang metroseksual. saya si MISRO punya kehidupan sendiri yang mungkin sulit di campur dengan si KAYA. yah inilah kehidupan, kalau kata NIKI ASTRIA mah dunia ini panggung sandiwara. yang penting saling menghargai ajah deh

salam silat
ciattt !!
aditya megalomaniak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar